Artikel

Setiap tanggal 29 Oktober diperingati sebagai Hari Stroke untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya  penyakit Stroke. Tahun ini tema yang diangkat adalah

Stroke : Don’t Be the One

05 Nov 2019

Tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari Stroke Dunia yang dicanangkan oleh World Stroke Organization (WSO). WSO sendiri merupakan sebuah organisasi non-pemerintah yang diakui oleh WHO untuk merepresentasikan Stroke. Melalui kampanye World Stroke Campaign (WSC), WSO selalu mengingatkan untuk selalu waspada terhadap bahaya dari stroke. Tahun ini gerakan kampanye WSC dilakukan dengan mengusung tema “Don’t Be the One” dimana gerakan ini mengajak agar kita tidak menjadi penderita stroke.

 

Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar apa itu stroke, namun belum mengenali atau mengetahuinya. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk kita untuk belajar mengenai strok agar bisa kita cegah. Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Sehingga bagian otak yang kekurangan oksigen dapat menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan tidak berfungsi dengan baik.

 

Stroke adalah keadaan darurat medis yang perlu penanganan segera karena dapat menyebabkan sel otak mati dalam hitungan menit. Penanganan yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan kemungkinan komplikasi. Data Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2013 menyebutkan bahwa 12 dari 1000 orang Indonesia mengalami stroke. Selain itu, stroke merupakan pembunuh nomor 1 di Indonesia dengan persentasi mencapai 15%.

 

Stroke dapat dikenali dengan mudah dengan langkah FAST (Face, Arm, Speech, Time). Langkah tersebut dapat dilakukan dengan melihat, apakah orang tersebut bisa mengangkat kedua tangannya, tersenyum kedua sisi mulut, atau berbicara dengan baik. Apabila orang tersebut mengalami kesulitan dalam melakukan hal tersebut, ada kemungkinan bahwa dia mengalami stroke. Segera lakukan pemeriksaan secepat mungkin agar dapat dilakukan penanganan awal untuk mencegah hal yang lebih parah.

 

Apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke? Langkah yang paling sederhana adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Mulai makan sehat, jaga berat badan anda, rutinkan berolahraga, hindari merokok dan minum - minuman alkohol, serta perhatikan stress dan depresi. Pengobatan stroke disesuaikan dengan kondisi pasien melalui penggunaan obat maupun operasi. Pemulihan kondisi dapat dilakukan dengan fisioterapi bahkan terapi psikologis jika diperlukan.

 

Oleh karena itu, kenali dan waspada terhadap penyakit stroke. Lakukan langkah mudah FAST untuk bisa mendeteksi stroke dengan mudah. Apabila mengalami kesulitan, segera periksakan ke dokter spesialis penyakit dalam kami untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ingat segera periksakan sebelum terlambat agar dapat pulih kembali ke kondisi semula.

 

Referensi :
Willy, T. (Ed.). (2018, March 29). Stroke. Retrieved October 28, 2019, from https://www.alodokter.com/stroke.
Mukarohma, V. F. (2019, October 29). Hari Stroke Sedunia 2019: Don't Be The One Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Stroke Sedunia 2019: Don't Be The One", https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/29/054800065/hari-stroke-sedunia-2019--don-t-be-the-one?page=all.
Shabrina, A. (2018, August 11). Kenali Berbagai Gejala Stroke Ringan, Ketika dan Setelah Serangan Stroke. Retrieved October 29, 2019, from https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/stroke-2/gejala-stroke-ringan-serangan-stroke/.

Komentar